adverlet atas


Apr 17, 2012

cara mudah belajar farmakologi


cara cepat belajar farmakologi

pada dasarnya mempelajari ilmu farmakologi itu mudah ... sangat mudah ... asalkan kita banyak membaca ... hehehee..hehe
dimana mudahnya? yups ... pasti itu pertanyaan kamu ... ya khan?

intinya kalo kita mau mempelajari farmakologi, yang pertama harus banyak dibaca adalah gejala - gejala dari suatu penyakit beserta penyebab-penyebabnya. kalo kita udah tau gejala-gejala penyakit maka kita harus mencari obat yang sesuai dengan gejala penyakit itu ... 'tul khan?
nah itu berarti kita harus banyak membaca tentang indikasi dari suatu obat (yang generiknya aja dulu). bersamaan dengan membaca indikasi suatu obat maka kita sebaiknya juga membaca tentang efek samping yang bisa ditimbulkan oleh obat tersebut ... sekalian kontra indikasinya. jangan sampai pada saat kita memberikan obat untuk gejala penyakit itu sudah benar akan tetapi lupa bahwa efek samping dari obat itu berpengaruh pada orang yang kita beri obat (pasien).
nah dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa kalo kita mau memberikan obat pada pasien sebaiknya ditanya terlebih dahulu, apakah punya permasalahan-permasalahan tertentu kalo minum obat, jadi kita nggak akan pernah salah dalam memberikan obat. apalagi kalo sampai kita nggak tau kontra indikasi dari obat itu ... wah bisa berabe tuh. kita tanya juga pasiennya apakah menderita penyakit lain, mis: hati, tekanan darahnya, ginjalnya dll ... apakah pernah punya riwayat medik seperti itu ... gitu ... hehehehee ... hehehe


supaya nggak tanggung, sekalian aja dech kamu juga kalo bisa sering-sering baca mekanisme kerja dari suatu obat, biar tau gitu loh ... obat ini sebenarnya akan mempengaruhi apa saja sich...
baca juga penggolongan obatnya sekalian ... biar kamu jadi tau oohh kalo obat ini termasuk golongan obat untuk penyakit ini toh ... giituuu... baru nanti kamu sering-sering baca juga macam-macam obatnya yang ada di pasaran itu apa saja ... yang obat patennya itu looohh.

nah, gampang toh belajar farmakologi itu ... cuman dituntut banyak membaca & diskusi ama teman ... kok aku rasa nggak akan kesulitan belajarnya.

jadi, singkatnya begini nih ...
kalo kamu tau gejala penyakit beserta penyebabnya, tau tentang indikasi dari suatu obat, tau efek samping sekaligus kontra indikasinya ... pasti kamu bisa memberi obat kepada pasien itu dengan baik dan benar, sekaligus bagaimana pencegahannya agar tidak sakit lagi.

jangan lupa ama prinsip pengobatan yang baik dan benar, perhatikan 5 tepat - 3 waspada :
1. tepat pasien
2. tepat obat
3. tepat dosis
4. tepat rute pemberian obat
5. tepat waktu pemberian obat

dan selalu waspada :
1. efek samping obat
2. kontra indikasi obat
3. interaksi obat

#idea dari abang2 farmasi(DEGREE FARMASI yg belajar kt Gajamada)..

Apr 6, 2012

cerpen : Sepi Seorang Pendatang


"Jun 2011, Jun 2012, Jun 2013...."
"buat ape tu Mak Mah". Belum sempat Mak Mah menghabiskan kiraannya sudah aq menegurnya. Entah apa yang dikiranya tanpa sedar akan kehadiranku. Wanita yang berusia lebih dari 4 abad itu biasa aq panggil dengan penggilan Mak Mah sungguh mesra dengan sesiapa juga yang berada dekat dengannya.

"Ni ha Mak Mah kira tarikh berakhir kontrak kat Malaysia ni." balasnya selamba. Tiada riaksi sedih atau pilu tergambar diwajahnya namun disebalik hati kecil itu aku sedar perasaannya bukan seperti yang digambarkan di wajahnya. Aku tahu rasa hatinya. Pilu, rindu, siksa dan bermacam-macam lagi rasa yang kadanglaka tidak mampu aku rasai kerana aku tidk pernah berjauhan dengan keluarga lebih dari 2 bulan. Ditinggalkan anak-anak, suami dan kampung halaman demi mencari sesuap nasi untuk diberikan kepada anak-anak dan sedikit rezeki untuk dibalaskan kepada ibu bapanya yang berada di kampung nun jauh di Sumatera Utara, Indonesia.

"Mak Mah rindu pada orang disana ke?" sedikit demi sedikit aku cuba berempati terhadap diri Mah Mah. Aku harap dengan perkataan 'orang di sana' Mak Mah faham apa maksud tersirat dan tersurat dari sebaris ayat itu. Nota Hipertensi yang aku baca tadi terus aku terbalikkan. Mata Mak Mah mula berkaca. Aku mula jadi serba salah bertanyakan soalan sedemikian. Suasana sepi dan sunyi seketika. Hanya bunyi pendingin udara sahaja yang memenuhi ruang di Perpustakaan Tun Abdul Razak, UiTM Sungai Buloh. 'Ya Allah, kau ampunkanlah dosaku terhadap Mak Mah seandainya soalan aku itu menghiris perasaannya.' bermonolog aq sendirian.

Sejurus selepas itu, ada reaksi di wajah letihnya. Mengangguk tapi perlahan. Air jernih mula memenuhi ruang di kelompok matanya. Aku cepat-cepat mengambil sapu tangan yang sentiasa aku bawa kemana-mana aku pergi lalu memberikan kepadanya. Dia tidak terus mengambilnya sehingga setitik air hangat singgah di pipinya. "Ya nak..Mak Mah rindu pada keluarga di sana. Mak Mah rindu sangat-sangat. Teringin betul Mak Mah pegang anak-anak Mak Mah, cium mereka. Luangkan masa bersama mereka". Begitu ikhlas dan jujur pengakuannya namun suaranya tersekat-sekat tapi masih dapat aku fahami maksudnya. Usianya berada di lubuk rezeki ini membuatkan selama sudah hampir 5 tahun membuatkan dia fasih berbahasa Malaysia. Aku tahu betapa sakitnya menahan rindu pada orang yang kita sayang kerana aku pernah berjauhan dari keluarga selama beberapa bulan tapi Mak Mah lebih lama. 5 tahun. Bukan satu waktu yang singkat. Jika seorang penuntut Ijazah Perubatan mula pengajiannya sama tarikh dengan tarikh Mak Mah datang ke Malaysia, pasti hari ini dia sudah bergelar seorang Houseman ship atau doktor pelatih.

"Mesti anak-anak Mak Mah dah besar sekarang. "agakku bagi memecah kesunyian yang sekian lama berkumpul di ruang udara.
"paling kecil berumur 7 tahun." jawabnya. Ya tujuh tahun. Bermaksud semasa dia ditinggalkan dia berusia 2 tahun. Umur yang masih tidak tahu apa-apa. Jauh sekali untuk memahami maksud perpisahan sementara sewaktu dia ditinggalkan. Sementara? Entah lah. Sementara atau istilah lain yang sepatutnya aku gunakan untuk mengambarkan keadaan dirinya. Tidakkah dia tahu erti rindu pada emaknya. Tidakkah dia dahagakan kasih sayang seorang insan bernama ibu? Lengkapkah kehidupannya sebagai seorang kanak-kanak yang sedang membesar tanpa ibu di sisi? Semua persoalan itu menerjah kotak fikiranku. Boleh digantikan dengan istilah infinity. 'Ya Allah Engkau hilangkanlah rasa susah hati dan gelisah dalam diri seorang hambamu ini' bermonolog lagi dalam hati. Tapi kali ini lebih kepada mengharapkan permintaan dari Allah.

To be continued….

customer online

jangan klik kanan